BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pada umumnya petambak hanya mengembangbiakkan satu jenis ikan, akan tetapi dalam metode tersebut kurang efektif dan efisien. Dikarenakan dalam metode tersebut produksi hasil tambak tidak maksimal. Sedangkan kebutuhan manusia akan ikan terus bertambah, oleh karena itu dengan melakukan penelitian atau observasi di lingkungan sekitar maka muncullah metode baru, yaitu dengan strategi three in one.
Dalam metode ini, para petambak akan memadukan tiga jenis ikan dalam satu tambak. Bila metode ini dibandingakan dengan metode sebelumnya, akan sangat berbeda dalam segi produksi dan akan mengimbangi kebutuhan manusia akan ikan yang terus bertambah seiring dengan pertumbuhan manusia yang juga terus bertambah.
Penelitian ini akan memberi manfaat besar bagi masyarakat dan petambak. Bagi masyarakat akan terpenuhi kebutuhannya akan ikan dan petambak memperoleh laba yang lebih besar dibanding metode sebelumya.
1.2. Rumusan masalah
1.2.1 Apa pengertian “Peningkatan Produksi Hasil Tambak dengan Strategi Three In One” ?
1.2.2 Bagaimana cara pengembangbiakannya?
1.2.3 Apa keunggulan dari “Peningkatan Produksi Hasil Tambak dengan Strategi Three In One”?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui apa pengertian "Peningkatan Produksi Hasil Tambak dengan
Strategi Three In One”.
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana cara pengembangbiakannya.
1.3.3 Untuk mengetahui apa keunggulan dari “Peningkatan Produksi Hasil Tambak
dengan Strategi Three In One”
1.4. Batasan Masalah
Agar rumusan masalah ini tidak berkembang luas, kami membatasi dengan catatan sebagai berikut :
1.4.1 Ikan
Yang kami maksud adalah Ikan Bandeng, Ikan Tombro dan Udang
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1 Dapat mengetahui apa pengertian "Peningkatan Produksi Hasil Tambak dengan
Strategi Three In One”.
1.5.2 Dapat mengetahui cara pengembangbiakannya.
1.5.3 Dapat mengetahui apa keunggulan dari “Peningkatan Produksi Hasil Tambak
dengan Strategi Three In One”
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Fisik Tambak

Gambar 1. Tambak Model Jawa Timur
Jika budidaya hanya usaha pembesaran atau pendederan maka petak tambak hanya dua yakni petak pembagi air yang sekaligus berfungsi sebagai areal pemanenan dan tambak pemeliharaan. Demikian juga untuk tambak yang dikelola secara tradisional, walaupun budidaya dimulai dari menebar nener namun tidak dilakukan pemisahan untuk berbagai umur bandeng.
Pematang adalah bagian penting dari tambak yang berfungsi sebagai benteng ketika terjadi badai pasang, dan menjadi jalan untuk pengangkutan sarana produksi maupun hasil tambak. Dengan demikian yang terpenting dari pematang adalah kekuatan tambak, pada umumnya pematang utama dibangun dengan lebar antara 2 sampai 2,5 meter dengan ketinggian 0,5m diatas air pasang tertinggi. Sementara itu pematang antara bisa dibuat lebih sempit, umumnya 0,5 sampai 1,5 m dengan ketinggian sekitar 0,25m. Saluran air dibuat sedemikian rupa sehingga aliran air menjadi lancar.

Gambar 2 Tambak Pendederan Lengkap dengan Rumah Pandeganya
2.2. Syarat Lahan dan Air Tambak
Untuk mendapatkan hasil optimal maka air dan tanah yang digunakan untuk tambak harus memenuhi beberapa syarat. Tabel 1 menyajikan mutu air dan tanah optimal untuk pemeliharaan nener. Syarat teknis lahan dan air untuk pembesaran tidak berbeda dengan peneneran.
Tabel 1.
Mutu Air Optimal Bagi Pemeliharaan Nener di Petak Pendederan
Mutu Air Optimal Bagi Pemeliharaan Nener di Petak Pendederan
Peubah | Ambang bawah | Kisaran atas | Optimum |
Oksigen terlarut (mg/l) Amoniak (mg/l) Asam belerang (mg/l) Bahan Organik total (mg/l) pH Temperatur(0C) Salinitas (ppt) Transparansi (cm) | 2,0 0,0 0,000 10,0 7,5 26,0 20,0 30 | - 0,1 0,001 30,0 9,0 32,0 35,0 50,0 | Sekitar jenuh 0 0 15,0 ? 20,0 8,0-8,3 29-30 29-32 35,0-40 |
2.3. Ikan Bandeng

Mereka hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan cenderung berkawanan di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan terumbu koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut selama 2–3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau berair payau, dan kadangkala danau-danau berair asin. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak.
Ikan muda (disebut nener [ IPA: nənər ]) dikumpulkan orang dari sungai-sungai dan dibesarkan di tambak-tambak. Di sana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan cepat. Setelah cukup besar (biasanya sekitar 25-30 cm) bandeng dijual segar atau beku. Bandeng diolah dengan cara digoreng, dibakar, dikukus, dipindang, atau diasap.
2.4. Udang
Udang adalah binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan. Udang biasa dijadikan makanan laut (seafood). Dalam bahasa Banjar disebut hundang.
Udang menjadi dewasa dan bertelur hanya di habitat air laut. Betina mampu menelurkan 50.000 hingga 1 juta telur, yang akan menetas setelah 24 jam menjadi larva (nauplius). Nauplius kemudian bermetamorfosis memasuki fase ke dua yaitu zoea (jamak zoeae). Zoea memakan ganggang liar. Setelah beberapa hari bermetamorfosis lagi menjadi mysis (jamak myses). Mysis memakan ganggang dan zooplankton. Setelah tiga sampai empat hari kemudian mereka bermetamorfosis terakhir kali memasuki tahap pascalarva: udang muda yang sudah memiliki ciri-ciri hewan dewasa. Seluruh proses memakan waktu sekitar 12 hari dari pertama kali menetas. Pada tahap ini, udang budidaya siap untuk diperdagangkan, dan disebut sebagai benur. Di alam liar, postlarvae kemudian bermigrasi ke estuari, yang sangat kaya akan nutrisi dan bersalinitas rendah. Di sana mereka tumbuh dan kadang-kadang bermigrasi lagi ke perairan terbuka di mana mereka menjadi dewasa. Udang dewasa merupakan hewan bentik yang utamanya tinggal di dasar laut.
2.5. Ikan Tombro
Ikan Tombro merupakan jenis ikan konsumsi air tawar. Ikan Tombro banyak diminati oleh masyarakat,karena mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi. Selain itu, dagingnya lebih gurih dan lezat. Pemeliharaan Ikan Tombro adalah mulai dari persiapan wadah, penebaran benih, pemeliharaan benih, pengendalian hama dan penyakit, sampling, panen dan pemasaran. Ikan Tombro dapat hidup pada kisaran suhu 24-300C dan pH 6-7. Ikan Tombro ini hidup pada air yang tidak begitu deras, tetapi harus ada sirkulasi air secara terus menerus, agar pertumbuhannya optimal. Untuk pakan diberikan 3 kali dalam sehari dengan lama pemeliharaan sekitar 3-4 bulan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 08 sampai 22 November 2010. Adapun perinciannya dapat kami sampaikan dalam data berikut :
No. | Jenis Kegiatan | November | ||
8-10 | 11-18 | 19-22 | ||
1. | Persiapan | Ö | ||
2. | pengumpulan data | Ö | ||
3. | penyusunan makalah | Ö |
3.2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di salahsatu tambak di desa Keben Turi Lamongan
3.3. Populasi dan Sampling
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel ikan bandeng, Ikan Tombro dan Udang pada masing-masing populasinya.
3.4. Metodologi Penelitian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan :
[ Observasi atau Pengamatan
[ Wawancara, dan
[ Browsing
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Pengertian
Pengertian dari "Peningkatan Produksi Hasil Tambak dengan Strategi Three In One” adalah mengembangbiakkan tiga jenis ikan, yaitu: Ikan Bandeng, Ikan Tombro dan Udang dalam satu tambak yang umumnya petambak hanya mengembakbiakkan satu jenis ikan.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. hasil tambak satu jenis ikan(Bandeng)/masa panen
No. | Jenis | Harga Penjualan/Kg |
1. | Bandeng | Rp 18.000,00 |
4.2.2. hasil tambak satu jenis ikan(Tombro)/masa panen
No. | Jenis | Harga Penjualan/Kg |
1. | Tombro | Rp 20.000,00 |
4.2.3. hasil tambak satu jenis (Udang)/masa panen
No. | Jenis | Harga Penjualan/Kg |
1. | Udang | Rp 35.000,00 |
4.2.4. Hasil tambak tiga jenis(Bandeng, Tombro dan Udang)/masa panen
No. | Jenis | Harga Penjualan/Kg |
1. | Bandeng | Rp 18.000,00 |
2. | Tombro | Rp 20.000,00 |
3. | Udang | Rp 35.000,00 |
Jumlah | Rp 73.000,00 |
4.2.5. Keunggulan
Keunggulan dari metode peningkatan hasil produksi three in one adalah sebagai beikut :
Ø Harga penjualan hasil tambak lebih banyak
Ø Biaya Produksi murah
Ø Tidak membutuhkan pemeliharaan khusus
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Ø “Peningkatan Produksi Hasil Tambak dengan Strategi Three In One” adalah metode mengembangbiakkan tiga jenis ikan, yaitu: Ikan Bandeng, Ikan Tombro dan Udang dalam satu tambak.
Ø Metode ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya: Harga penjualan hasil tambak lebih banyak, Biaya murah dan tidak membutuhkan pemeliharaan khusus.
5.2. Saran-Saran
Bagi para petambak di lamongan diharapkan “Peningkatan Produksi Hasil Tambak dengan Strategi Three In One” dapat dijadikan referensi baru dalam profesinya dan bermanfaat dalam menunjang masa depan untuk meningkatkan mutu dan kualitashasi tambaknya.
Metode ini belumlah sempurna, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian-penelitian lebih lanjut. Hasil ini dapat dijadikan titik acuan data awal untuk percobaan yang lebih kompleks.
Komentar
Posting Komentar