motor recharger



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar belakang

Perkembangan teknologi transportasi motor saat ini semakin pesat dengan fungsi-fungsi yang semakin lebih memanjakan bermasyarakat. Selain itu perangkat motor saat ini semakin populer bahkan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap kalangan, baik kalangan di perkotaan maupun masyarakat di pedesaan atau bahkan sampai di pedalaman sekalipun. Salah satunya yaitu penggunaan motor electric yang di gunakan untuk berkendara.
Studi terbaru lembaga penelitian ROA (Research On Asia) Group mengungkapkan perkembangan pasar ponsel Indonesia yang terus tumbuh pesat. Diprediksikan juga angka pertumbuhan tahun 2007 sampai 2010, disebutkan, pengguna ponsel di Indonesia tercatat sebanyak 68 juta pada akhir tahun 2006 dan akan tumbuh menjadi 94,7 juta pada tahun 2007. Pada tahun 2010, angka pengguna ponsel di Indonesia pun diprediksikan mencapai angka 133 juta. Dengan kata lain, sekitar separuh dari seluruh populasi negeri ini yang diperkirakan mencapai 250 juta jiwa merupakan pengguna ponsel.
Dengan banyaknya pengguna motor elektric dan semakin seringnya digunakan untuk perjalanan jarak jauh, menyebabkan munculnya banyak  masalah. Salah satu masalah itu yaitu cepat  ausnya baterai atau yang sering dikenal low battery yang membuat fungsi motor electric terganggu atau tidak efesien lagi, terlebih saat pengguna sedang berpergian jauh.  Hal ini menjadi masalah besar karena motor elektric bisa mati dan tidak bisa digunakan untuk berkendara dengan nyaman, sedangkan untuk men-charger butuh waktu yang lama dan sulitnya mencari  aliran listrik. Selain itu pengguna motor listrik yang terbiasa men-charger dengan menggunakan listik secara berkelanjutan akan menyebabkan alat charger cepat rusak dan penggunaan listrik yang semakin besar.
Untuk menanggulangi masalah di atas, kami mengadakan eksperimental guna mengefisienkan fungsi motor elektric dalam proses transportasi. Hal itulah yang kemudian melatarbelakangi disusunnya makalah penelitian ini dengan judul “Motor Elektric Auto Recharge otomatic”. 

1.2 Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini dapat diidentifikasi beberapa permasalahan. Beberapa permasalahan tersebut di antaranya adalah:
(1)   Kasus low battrey pada saat melakukan perjalanan jauh.
(2)   Cepat rusaknya alat charger karena sering di pakai.
(3)   Motor Elektric  tanpa charger.
(4)   Charger dengan baterai.
(5)   Batrei dengan acu.

1.3 Batasan Masalah
Dari ruang lingkup masalah di atas akan dilakukan pembatasan masalah. Hal itu dilakukan agar pembahasan ini tidak meluas. Adapun batasan masalah dalam proposal penelitian ini secara umum berorientasi pada Motor Elektric Auto Recharge otomatic. Secara lebih khusus pembatasan masalah mengarah pada proses pembuatan Motor Elektric Auto Recharge otomatic, cara kerja Motor Elektric Auto Recharge otomatic, dan keunggulan Motor Elektric Auto Recharge otomatic.

1.4  Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas dapat ditarik sebuah rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
(1)   Bagaimana proses pembuatan Motor Elektric Auto Recharge otomatic?
(2)   Bagaimana cara kerja Motor Elektric Auto Recharge otomatic?
(3)   Bagaimana keunggulan Motor Elektric Auto Recharge otomatic?

1.5  Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas dapat ditentukan tiga tujuan penelitian. Ketiga tujuan penelitian tersebut yaitu:
(1)                           Untuk  mengetahui bagaimana proses pembuatan Motor Elektric Auto Recharge otomatic.
(2)                           Untuk  mengetahui bagaimana cara kerja Motor Elektric Auto Recharge otomatic.
(3)                           Untuk  mengetahui Bagaimana keunggulan Motor Elektric Auto Recharge otomatic.

1.6  Manfaat Penelitian
Penelitian ini pada dasarnya memiliki cukup banyak manfaat dalam realitas kehidupan bermasyarakat, khususnya dalam bidang telekomunikasi. Adapun beberapa manfaat dilakukannya penelitian ini di antaranya sebagai berikut.
(1)   Seorang pengguna Motor Elektric dapat melakukan pengisian baterai secara otomatis.
(2)   Pengguna Motor Elektric akan lebih efektif dan efisien dalam berkendara.
(3)   Motor Elektric  dapat menghemat penggunaan listrik
(4)   Motor electric ramah lingkungan.

 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. pengertian Motor Elektric
            Sepeda motor listrik adalah kendaraan tanpa bahan bakar minyak yang digerakkan oleh dinamo dan akumulator. Seiring dengan mencuatnya masalah pemanasan global dan kelangkaan BBM maka kini produsen kendaraan berlomba-lomba menciptakan kendaraan hibrida, dan sepeda motor listrik termasuk salah satu di dalamnya. Sampai sekarang di Indonesia telah tersedia tipe dengan kecepatan 60 km/jam, dilengkapi rem cakram, lampu penerangan dekat dan jauh, lampu sein, lampu rem serta klakson.
Secara umum sumber tenaga sebuah sepeda motor hibrida adalah akumulator, tapi perkembangan dalam sel bahan bakar menyebabkan terciptanya beberapa prototipe menggunakannya. Beberapa contoh misalnya ENV dari Intelligent Energy memanfaatkan proses Fuel Cell hidrogen, pada Honda teknologi ini diberi nama Honda FC Stack, dan FC-AQEL[2] pada Yamaha. Dan kini banyak dilakukan inovasi dan terobosan baru dalam menciptakan jenis baterai sebagai sumber energi yang dapat menunjang jarak tempuh kendaraan ini.
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnit. Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Jarak tempuh terjauh yang dapat dicapai oleh sepeda motor listrik di Indonesia pun telah meningkat secara signifikan menjadi 80km dan untuk jarak tempuh sedemikian hanya perlu mengeluarkan biaya Rp. 900.[4] Sedang untuk jalan menaik kendaraan mampu naik dengan sudut kemiringan sampai 30 derajat. Waktu yang diperlukan untuk mengisi penuh akumulator adalah 8 jam dan akumulator dapat diisi kapan saja tanpa menunggu habis. Dan ini semua terus bergulir seperti yg terangkum dalam uraian sejarah di bawah ini.
Sepeda motor listrik ini dapat dipakai melewati jalan yang tergenang air atau dicuci, yang terpenting dinamo tidak tergenang air.
  
2.2.Komponen Motor Elektric
2.3. Charger
2.4.Dinamo
 2.5.manfaat motor elektric
            Pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan menegaskan kendaraan ini tidak memerlukan STNK. Disamping itu, Dinas Perhubungan menambahkan pernyataan juga tidak diperlukannya BPKB.[1]


BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

3.1   Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, motivasi, tindakan dan lain-lain dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2005:6). Adapun yang dimaksud dengan deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci  (Depdiknas, 2005: 258).

3.2. Waktu dan tempat
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 oktober – 27 November  2011. tempat penelitian dilakukan di dua tempat, yaitu: di alam terbuka (out door) dan di laboratorium MA. Matholi’ul Anwar Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan.

3.3.   Data dan Sumber Data
Data kualitatif adalah data yang berupa kata-kata atau gambar dan bukan angka-angka. Data dalam penelitian ini berupa kata, kalimat, maupun ungkapan yang merupakan deskripsi teoretis dan catatan hasil praktik lapangan. Adapun sumber data penelitian ini adalah buku-buku, internet, dan praktik lapangan.

3.4.   Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan dua teknik. Kedua teknik tersebut yaitu teknik observasi dan pencatatan.

(1)   Teknik Observasi
Teknik observasi atau sering disebut dengan pengamatan adalah kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2006: 156). Teknik ini digunakan saat mengamati praktik lapangan dan untuk mengumpulkan data tentang landasan teoretis tentang hal-hal yang berkaitan dengan usaha peremajaan tanah melalui buku, majalah, internet dan lain-lain.

(2) Teknik Pencatatan
Teknik pencatatan dalam penelitian dilakukan dengan mencatat hal-hal yang dianggap penting baik dalam proses praktik lapangan maupun dalam mencari sumber teoretis yang ada di buku, majalah, internet dan lain-lain.
Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam teknik pengumpulan penelitian ini. Beberapa langkah tersebut di antaranya:
a.       Membaca kepustakaan yang ada.
b.      Mengidentifikasi bahan-bahan serta alat-alat yang dibutuhkan dalam penelitian.
c.       Mengelompokkan bahan dan alat yang telah diidentifikasi berdasarkan jenis dan kegunaannya dalam penelitian.
d.      Mencatat bahan dan alat yang telah dikelompokkan sebagai acuan dan dokumentasi.
e.       Menyediakan bahan dan alat yang telah diidentifikasi dan dicatat guna proses praktik    lapangan.

1.8.4   Teknik Pengumpulan Bahan dan Alat Penelitian
Teknik pengumpulan bahan dan alat penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini ada tiga langkah. Ketiga langkah tersebut di antaranya:
(1)   Mengidentifikasi bahan-bahan serta alat-alat yang dibutuhkan dalam penelitian.
(2)   Mengelompokkan bahan dan alat yang telah diidentifikasi berdasarkan jenis dan kegunaannya dalam penelitian.
(3)   Mencatat bahan dan alat yang telah dikelompokkan sebagai acuan dan dokumentasi.
(4)   Menyediakan bahan dan alat yang telah diidentifikasi dan dicatat guna proses praktik lapangan.

1.8.5    Teknik Praktik Lapangan
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam praktik lapangan. Beberapa langkah tersebut di antaranya adalah:
(1)   Membaca dengan cermat kepustakaan dan catatan yang ada.
(2)   Merakit bahan-bahan dengan menggunakan alat-alat bantu penelitian.
(3)   Mendeteksi cara kerja handphone tanpa charger yang merupakan hasil penelitian.
(4)   Melakukan uji kelayakan hasil penelitian.
(5)   Merumuskan keunggulan hasil penelitian.

1.8.6 Bahan dan Alat Penelitian
1.8.6.1  Bahan-bahan
(1)   Handphone
(2)   Solar sel
(3)   Kabel
(4)   Transistor
(5)   Timah

1.8.6.2   Alat-alat
(1)   Kondensator
(2)   Solder

1.8.1.6. Konsep Cara  Kerja  Alat
Photo solar/solar sel menangkap energi matahari di dalam photo solar/solar sel. Saat itu terjadi proses perubahan energi matahari menjadi energi listrik setelah adanya keluaran energi listrik dari photo solar/solar sel yang berupa arus listrik searah (DC) di stabilkan leh transistor 7805 dan keluaran arus listrik dialihfungsikan ke handphone sebagai charger.
Penstabil 7805
 
Handphone
 
Photo solar
 

 

        



No
Jenis kegiatan
Juni
Juli
agustus
September
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Persiapan alat dan bahan













2
Perakitan alat dan bahan











3
Uji  hasil     perakitan













4
Pembuatan makalah













5
Fase penyempurnaan
















BAB IV
PEMBAHASAN
1.proses pembuatan Motor Elektric Auto Recharge otomatic
Cara Kerja Rangkaian:
Sinar Matahari diterima oleh panel surya kemudian diolah menjadi tenaga listrik, namun tenaga listrik yang dihasilkan dari setiap panel nya masih terlalu kecil dimana dengan 8 Cell Panel yang dirangkai secara seri hanya mampu mrnghasilkan tegangan kurang lebih 4 Volt dengan arus 200 mA.
nah oleh karena itu diperlukan suatu rangkaian elektronik untuk meningkatkan tegangan dan arus yang cukup untuk dijadikan sebagai Charger Baterai.
Rangakain Elektronik bertindak sebagai rangkaian Inverter DC ke DC (DC to DC Inverter), yang dibangun oleh 2 buah Capacitor, 1 Resistor, 1 Transistor, 1 Dioda, dan sebuah kumparan yang merupakan titik keberhasilan pembuatan rangkaian ini.

Rangkaian dibangun dengan system oscilator tunggal (BLOCKING OSCILLATOR) yang dibangun oleh transistor dan sebuah kumparan dimana pada lilitan primer berjumlah 45 lilitan dan 15 lilitan di sekunder sebagai umpan balik untuk memberikan tegangan di basis transistor otput dari lilitan primer di hubungkan dengan dioda dan di pakai untuk pengisian Baterai.

Bila rangkaian ini digabungkan dengan Lampu Neon Darurat maka tentunya akan mendapatkan tegangan yang cukup untuk penerangan di malam hari secara gratis. karena pada siang hari nya accu di charge oleh matahari.

Keberhasilan dari experimen ini adalah cara pembuatan kumparan dimana cara nya sama dengan topik Lampu neon darurat.
Daftar Komponen 8 cell panel surya 0.5v 200 mA (banyak dijual di toko-toko elektronik) atau kalau mau bongkar aja kalkulator babeh ente ambil solar panelnya ( ;D)Capacitor 100 uFCapacitor 10 uFTransistor TIP 31 atau yang sejenis kalau supaya lebih awet pake yang model jengkol (istilah tukang sound system)Resistor 1 KDioda BY 207 atau yang sejenis banyak dipakai di rangkaian Power Supply bilang aja ke toko beli dioda yang 5 Ampere.Accu Motor.Kurang lebih 3 meter kawat email diameter 0.25 mm.Batang Ferite yang biasa di pakai di radio-radio am. (lihat gambarnya di lampu neon darurat).
Selamat Mencoba.
Lain waktu akan saya coba untuk menyempurnakan prototype ini dengan gabungan DC to AC Inverter
yang minimal bisa menghasilkan Listrik 220V 1KVA. kalu berhasil lumayan bye-bye PLN. 
ok bagi yang mo nyumbang ide mangga di antos ku sim kuring.


2.      cara kerja Motor Elektric Auto Recharge otomatic

3.      keunggulan Motor Elektric Auto Recharge otomatic





BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari pembahasaan di atas daoat ditarik kesimpulan bahwa sel surya dapat digunakan untuk mencharger baterai HP baaik siang maupun malam.
5.2. Saran-Saran
Alat ini belumlah sempurna, oleh karena itu perlu dilakukan percobaan lebih lanjut. Hasil ini dapat dijadikan data awal untuk percobaan ke depan  yang lebih kompleks.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul MI.1997. Pedoman Ilmu Kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara.
Anonymus. Fact About Cyanide.C. Departement Of Health and Human Service. Center for Disease Control and Prevention. 2003.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Baskin SI, Brewer TG. Cyanide Poisoning. Chapter 10. Pharmacology Division. Army Medical Research Institute of Chemical Defense, Aberdeen Proving Ground, Maryland. USA. Available from: www.bordeninstitute.army.mil/cwbw/Ch10.pdf. [Access on: 24th Februari 2008].
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:Balai Pustaka.
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Purwanto, Edi.2008. Karya Ilmiah Remaja untuk SLTP dan SLTA. Lamongan: pustaka mandiri.
Sudjadi, Bagod.1992. Sains dalam Kehidupan. Surabaya: Yudistira .

Komentar